JurnalMongondow, Bolmong-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) secara resmi menerima dan melepas mahasiwa Kuliah Kerja Terpadu (KKN) gelombang ke-2 tahun 2017 Universitas Negeri Manado (Unima) yang di laksanakan di Halaman Kantor Bupati Kecamatan Lolak, Senin (17/7/2017)
Penerimaan dan pelepasan mahasiswa tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati Bolmong Yanny Ronny Tuuk.
Menurut ketua lembaga pengabdian masyarakat Unima Prof DR Revolson Mege Ms, jumlah mahasiswa KKN berjumlah 520 orang yang akan di sebarkan di pokoh yang ada.
“Mahasiswa ini akan disebar di dataran Dumoga dan Kecamatan Sangtombolang,” Ungkapnya.
iapun mennambahakan pelaksanaan KKN akan dilaksanakan selama kurun waktu satu Bulan penuh.
“Sangat mengapresiasi serta penghargaan kepada pihak Pemkab Bolmong yang telah menerima mahasiswa KKN ini untuk melakukan kegiatan KKN yang nantinya akan langsung bersebtuhan dengan masyarakat khususnya di Bolmong,” tambahnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unima Dr Donal Matheos Ratu M Hum menuturkan, mahasiswa harus mampu menyesuaikan dengan Alam dan masyarakat Bolmong.
“Ya, para mashasiswa harus mampu menyesuaikan dengan kondisi alam dan masyarakat Bolmong. Sehingga bisa diterima, serta mendapat dukungan dari masyarakat juga ketika turun melaksanakan KKN,”ungkapanya
Diapun berharap , mahasiswa bisa memberikan yang terbaik terutama membantu program –program yang berkenaan dengan masyarakat nantinya secara langsung para mahasisiwa akan mendapat pengalaman yang bisa membentuk karakter pribadi masahasiswa.
“Sehingga ketika selesai kulia, mashasiswa ini bisa bermasayakat, serta bersosial dengan baik,”tandasnya.
Wakil Bupati Bolmong Yanny Ronny Tuuk dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih karena telah mempercayakan daerah Bolmong sebagai tempat tujuan untuk pelaksanaan KKT
“KKT sebagai salah satu perwujudan dari Tri Darma perguruan tinggi, bukan hanya semata-mata untuk menyelesaikan kewajiban kurikulum yang dibebankan kepada mahasiswa,”kata Tuuk.
Disamping itu lanjutnya, mahasiswa yang nanti turun beradaptasi dengan masyarakat untuk bisa memahami dan mempelajari kearifan lokal, dengan melakukan interaksi, komunikasi yang tepat dan santun.
“Serta sesuaikan program kerja dengan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan, sehingga masyarakat dan pemerintah desa selalu memberikan bantuan dan pendampingan,”tutupnya mengakhiri sambutan(tam)